Rabu, 05 September 2012

14. Lemang Tebing



Pusat penjualan lemang di Tebing Tinggi adalah di seruas jalan bernama Jl. KH Dahlan berseberangan dengan Masjid Raya Tebing Tinggi, masyarakat lebih mengenalnya sebagai Jalan Tjong Afie. Lemang yang paling terkenal adalah Lemang Batok.


Bahan-Bahan :
1.4 kg beras ketan
2.6 butir kelapa (ambil santannya)
3.4 siung bawang putih ditumbuk halus
4.Garam secukupnya
5.Bilah bambu tipis untuk membakar lemang

Cara Membuat :
1. Rendam beras ketan yang sudah dicuci dalam air bersih selama setengah jam.
2. Setelah beras ketan ditiriskan, masukkan ke dalam ruas bambu yang telah dilapisi daun pisang. Jangan isi terlalu penuh sisakan sekitar 5cm.
3. Campurkan santan segar, bawang putih yang sudah dihaluskan dan garam.
4. Masukkan santan ke dalam ruas bambu yang telah berisi beras ketan hingga agak penuh.
5. Masak menggunakan sabut api dengan cara menegakkannya pada sebuah sandaran. Proses memasak kurang   lebih 3 jam, putar sesekali agar matangnya merata. 
6. Keluarkan dari buluh bambu dan potong-potong sekitar 1,5 cm.
7. Sajikan dengan sirop gula aren atau tapai ketan yang legit.


15. Roti Kacang Tebing Tinggi
















Bisnis Roti Kacang Tebing Tinggi

Waktu pertama kali membuka usaha roti kacang Cap Rajawali pada tahun 1970, Lau Wing Hiang (75) tak pernah berpikir produknya akan menjadi makanan khas oleh-oleh dari kotanya, Tebing Tinggi, Sumatera Utara, menyamai lemang. Ia hanya mau membangun usaha sederhana untuk menghidupi keluarga.
Roti kacang ia pilih sebab hingga usia 30-an, Lau Wing Hiang bekerja di toko roti. Ia bekerja tak hanya di Tebing Tinggi, tetapi juga bekerja sekaligus ”kursus” di toko roti kacang di Jalan Bangau Nomor 5, Medan. Apalagi, kini dia baru saja menikah dengan O A Hian. Dia harus memikirkan kehidupan keluarganya.
”Waktu awal membuka usaha, saya hanya punya anggota empat orang: satu orang memasak kacang hijau, dua orang membuat roti, dan satu orang berjualan. Usahanya hidup enggan mati tak mau. Satu hari banyak yang beli, hari lain sepi,” cerita Lau Wing Hiang di rumahnya yang sederhana di kawasan Pajak Mini, Kota Tebing Tinggi.
Modal awalnya hanya tepung terigu 25 kilogram, kacang hijau 20 kilogram, dan minyak goreng satu kaleng. Pokoknya, harus menjadi roti kacang yang enak dan menarik pembeli.
Roti kacang produksi Hiang mirip dengan bakpia dari Yogyakarta. Hanya kulitnya lebih tebal dengan taburan wijen di atasnya. Roti dikemas dalam bungkus kertas minyak berjumlah lima buah per bungkus. Roti diberi nama roti kacang Cap Rajawali.
Rajawali dipilih karena nama itu gampang diingat dan populer. ”Burung rajawali juga besar,” kata Hiang yang tampil sederhana mengenakan singlet putih dan celana pendek putih saat diwawancarai. Baru saat difoto, Hiang berganti baju.
Dana modal usaha diperoleh dari hasil kerja Hiang di toko kue saat ia muda.
Tiap hari ia bangun sekitar pukul 05.00. Dia lantas melewatkan waktu selama satu jam untuk sembahyang di awal bekerja sekitar pukul 7.00. Begitu juga saat menutup usaha pada pukul 20.00. Sebuah rutinitas yang tak pernah ia tinggalkan setelah membuka usaha sendiri.
”Tak ada resep khusus bekerja. Yang penting pikiran sehat. Kerja tidak untuk mencari duit, tetapi untuk cari bahagia,” tutur Hiang soal penampilannya yang tetap segar pada usianya sekarang ini.
Karena ini bisnis keluarga, ia berbagi tugas dengan istrinya, O A Hian. Istri mengurus rumah tangga, termasuk anak-anak, sementara ia mengurusi bisnis dari pembelian barang hingga penjualan roti.
Dari rumah kontrakan di Pajak Mini, Tebing Tinggi, ia memperlebar usahanya di kompleks Tendean Bisnis Sentral (TBS), Jalan Kapten Tendean, Tebing Tinggi, tahun 2005. Bekerja keras dan ulet membuatnya kini punya 40 karyawan. Kebutuhan tepung pun naik, kini menjadi lebih dari 250 kilogram per hari.
Kemasan roti pun berupah dari dibungkus kertas minyak isi lima buah menjadi dalam kotak bergambar roti dan burung rajawali dalam kemasan besar isi 27 roti seharga Rp 22.000 dan kemasan kecil isi 22 roti dijual Rp 15.000.
Jangan pula membayangkan toko roti kacang Cap Rajawali di kompleks TBS, seperti kebanyakan toko roti yang dipenuhi etalase pajangan roti.
Penanda bahwa ruko itu benar berjualan roti adalah dua kotak roti kosong yang ditempel satu sama lain. Kotak itu tergeletak di meja alumunium. Kotak yang kecil di tempel harga Rp 15.000 dan kotak yang besar Rp 22.000.
Meskipun demikian, tidak henti-henti orang datang membelinya.
Selain membuka toko di TBS, banyak pedagang kaki lima di pinggir jalan protokol di Kota Tebing Tinggi yang juga menjajakan roti kacang. Di situ, Roti kacang Cap Rajawali dijual hingga Rp 18.000 untuk kemasan kecil dan Rp 25.000 untuk kemasan besar.
Belakangan, roti Cap Rajawali juga membuka cabang di Kompleks Asia Bisnis Center Sei Rampah, Serdang Bedagai.
Dinas kesehatan, Balai POM, Majelis Ulama Indonesia, serta dinas perindustrian dan perdagangan selalu memantau usahanya dan mengadakan kunjungan tetap ke toko dan pabrik. Semuanya oke karena kebersihannya menjadi hal utama.
”Saya suka bilang kepada anggota (karyawan), ini roti dimakan manusia, bukan dimakan hewan,” ceritanya. Maka, karyawan pun turut menjaga kualitas.
Saat ini usaha roti kacang itu lebih banyak dipegang Tony Anwar, salah seorang anak Lau Wing Hiang. Bagaimana usaha roti Hiang bisa menanjak dan bertahan hingga sekian lama?
Menurut Hiang, resepnya sederhana saja. Banyak orang membeli, maka produksi pun meningkat. Mengapa banyak orang membeli? Karena rasa roti enak dan sehat. Roti tanpa bahan pengawet dan diproduksi dalam industri rumah tangga yang bersih.
”Gula murni sudah jadi bahan pengawet. Jadi tak perlu pengawet lagi. Roti bisa tahan 22 hari,” kata Hiang yang rajin mengonsumsi buah dan air putih sebagai bagian dari pola hidup sehatnya.
Karyawannya juga cukup sejahtera dengan upah harian Rp 40.000 per hari. Mereka juga ditanamkan untuk bekerja lebih baik bagi kemajuan perusahaan dan juga diri mereka sendiri.
Biar seruan ini tetap diingat karyawannya, Hiang juga menempel kewajiban harian bagi karyawan di satu dinding toko, di antaranya berbunyi: senyum lebih banyak sedikit, kerja lebih cepat sedikit, bicara lebih lembut sedikit, emosi dikurangi sedikit, tunjukkan kasih lebih banyak sedikit, hingga tunjukkan jiwa besar lebih banyak sedikit.
Namun, yang lebih jelas terlihat adalah kata-kata ”Awali harimu dengan senyuman, maka dunia akan tersenyum padamu”.
Saat ini roti kacang dikembangkan dalam empat rasa, yakni kacang hijau manis, kacang hijau asin, kacang hitam, dan jeruk.
Karena sukses, banyak orang yang kemudian mengikuti jejak Lau Wing Hiang. Sedikitnya ada lima merek roti kacang serupa yang ada di Tebing Tinggi saat ini. Namun, roti kacang Cap Rajawali yang paling dicari. Roti kacang seolah sudah melekat pada warga Tebing Tinggi dan telah menjadi buah tangan khas Tebing Tinggi
Pilihan alternatif bagi konsumen Muslim. Mampu menjual ribuan kotak per hari. Omzetnya mencapai puluhan juta rupiah, dan banyak menyerap tenaga kerja. Sebuah peluang usaha yang menguntungkan.


16.Mie Kocok Medan
 
300 gr mi kuning basah, seduh
100 gr taoge
2 btr telur rebus, kupas, potong-potong
200 gr daging ayam rebus, suwir
2 sdm ebi diseduh, sangria lalu haluskan
Bahan Kuah Resep mie kocok :
1250 ml kaldu rebusan ayam
3 btr cengkeh
½ bh pala memarkan
2 cm jahe cincang halus
200 gr udang kupas
2 siung bawang putih, goreng, haluskan
6 btr bawang merah, goreng kering, haluskan
1 sdm garam
1 ½ sdm tepung maizena encerkan dengan 50 ml air
Bahan Taburan:
2 btg daun bawang, iris halus
1 btg seledri, iris halus
5 sdm bawang goreng
kerupuk merah goreng


Cara Membuat Mie Kocok

Didihkan kaldu, masukkan cengkeh dan pala.
1. Tumis jahe sampai harum, masukkan udang, aduk hingga berubah warna, tuang ke dalam rebusan kaldu.
2. Masukkan bawang merah goreng halus dan bawang putih halus. Tambahkan garam lalu kentalkan dengan maizena yang dilarutkan dengan sedikit air, rebus sampai meletup-letup.
3. Tata mi dalam mangkuk, tambahkan ayam suwir, siram dengan saus panas, tambahkan potongan telur, ebi halus lalu taburkan bahan taburan. Sajikan panas-panas.

17. Pancake Durian






Bahan Pancake Durian:

  • Durian 2 atau 3 buah diambil daging buahnya saja (untuk isi pancake)
  • Tepung terigu 500 gr
  • Telur 4 butir
  • Garam 2 sendok teh
  • Santan 750 ml
  • Pasta pandan kira-kira 5 tetes
  • Whipcream

Cara membuat kulit pancake durian:

  • Campurkan telur, tepung terigu dan garam
  • Kemudian tuangkan santan dengan perlahan sambil terus diaduk agar tidak menggumpal
  • Lalu masukkan pasta pandan dan aduk sampai rata
  • Panaskan wajan dalam api yang kecil, kemudian buat dadar tipis dari adonan
  • Angkat dan dinginkan
Cara membuat isi pancake durian:
  1. Ambilah selembar dadar (kulit) pancake dan olesi dengan whipcream, kemudian olesi dengan buah durian secukupnya
  2. Lipat kulit pancakae yang sudah diisi durian tadi
  3. Lalu masukkan ke dalam lemari pendingin (bukan freezer-nya)
  4. Siap dihidangkan

18. Tauco Kerang Bawang
  Tauco Kerang Bawang Batak
Bahan-bahan:

  • 1 kg Kerang kupas mentah
  • 300 grm bawang batak bersihkan
  • 2 batang daun bawang
Bumbu:

  • 8 bh cabai merah
  • 5 siung bawang merah
  • 1 siung bawang putih
  • 2 buah Tomat merah
  • ½ sdt gula merah
  • Tauco secukupnya
  • 5 siung bawang merah rajang untuk menumis
Cara membuat:

Cuci bersih kerang yang tlh dikupas mentah sampai darahnya hilang, dan beri perasan jeruk nipis, sisihkan.
  • Tumis bumbu yang dihaluskan masukkan tauco, lalu masukkan bawang batak, aduk sebentar lalu masukkan kerang mentah tambahkan sedikit air.
  • Angkat setelah airnya kasat dan kerang matang. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar